Terjadi perubahan hormon selama masa kehamilan memang bisa membuat para wanita cukup rentan terhadap komplikasi, termasuk yang telah disebabkan oleh penyakit diabetes gestasional. Walaupun kadar glukosa darah bisa kembali normal seperti sebelumnya setelah melahirkan, penyakit diabetes gestasional ini ternyata juga mampu meningkatkan resiko penyakit yang lain, lho. Tidak hanya pada sang ibu saja, akan tetapi beberapa resiko juga rentan pada sang bayi yang ada dalam kandungan. Ini menunjukkan bahwasannya komplikasi tidak boleh dianggap enteng. Apa alasannya? Di bawah ini ada beberapa alasan bahaya komplikasi diabetes yang bisa saja mengintai Anda dan sang bayi yang wajib Anda tahu.
Bisa mempengaruhi perkembangan janin
Apabila diabetes gestasional yang terjadi ini tidak segera diobati, maka bisa sebabkan makrosomia janin. Ini merupakan suatu kondisi yang mana bayi akan memiliki berat badan lebih dari 4 kilogram atau bahkan bisa lebih besar.
Obestitas dan diabetes
Bayi yang lahir dari ibu yang sedang mengalami sakit diabetes gestasional ini ternyata juga memiliki kemungkinan yang cukup tinggi untuk mengalami obestitas dan juga diabetes. Ini berdasarkan pada hasil peneliti yang diterbitkan pada jurnal Current Opinion Obstet.
Perut buncit
Wanita akan cenderung alami penumpukan lemak disekitar perut setelah melahirkan. Kondisi yang seperti ini akan terjadi khususnya bagi mereka yang jarang sekali melakukan olahraga. Walaupun wanita luput dari serangan penyakit diabetes gestasional, tetapi mereka tetap mempunyai resiko tinggi untuk memiliki perut buncit, sebab adanya penumpukan lemat tersebut.
Diabetes tipe 2
Wanita yang sakit diabetes gestasional ini mempunyai kemungkinan tinggi untuk menderita sakit diabetes tipe 2. Selain hal itu, ada sekitar 50 persen wanita dengan penyakit diabetes gestasional mengembangkan penyakit diabetes tipe 2 sekitar 20 tahun setelahnya.
Kardiovaskular
Penyakit diabetes gestasional bisa mempengaruhi tingkat lipid serum dan bisa sebabkan hipertensi. Karenanya, penyakit diabetes ini juga akan meningkatkan resiko beberapa penyakit yang ada kaitannya dengan kardiovaskular.